Maret 9/31

Kali Lain

Kita menuang perbincangan pada gelas-gelas di meja.
Dari botol bir dingin tanpa es batu.
Pada nuansa syahdu kota istimewa.
Pada gelap malam dan basah selepas hujan.
Terucap satu kalimat bimbang dari bibirku.
Akan adakah kali lain untuk kita?
Pasti ada, katamu dibingkai tawa.

Jika memang masih ada kali lain milik kita.
Ijinkan aku menunggu saat itu tiba.
Saat dimana hanya aku yang memiliki tawamu.
Hanya dadaku yang merengkuh dekapmu.
Hanya jari-jariku yang akan mengisi sela jemarimu.
Jangan biarkan aku mati lunglai.
Pada perbincangan-perbincangan yang tak pernah usai.

Datanglah,
Pada kali lain itu.
Pada waktu yang telah kita sepakati.

0 comments:

Post a Comment

Tuhan gemar bercanda, dan saya sedang berusaha tertawa

Powered by Blogger.