Menjahit Luka
Aku seorang yang tak pandai merawat luka.
Kubiarkan ia mengering oleh waktu.
Atau sering kali aku mengharapkanmu.
Mengharap kedatanganmu menyembuhkannya.
Aku seorang yang tak pandai merawat luka.
Kini aku tak percaya lagi pada waktu.
Tak ingin lagi menunggu hadirmu.
Biarkan aku sendiri yang membalutnya.
Aku seorang yang tak pandai merawat luka.
Biarlah kujahit sendiri luka ini dengan sisa kepercayaan
bahwa Tuhan masih yang Maha Baik.
Meski kutahu pasti, jarumnya menyakiti.
Maret 15/31
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Tuhan gemar bercanda, dan saya sedang berusaha tertawa
Powered by Blogger.
satu hal, jangan pernah berharap dia yang menlukaimu untuk menyembuhkan lukamu. jangan.
ReplyDelete